Perbedaan agen penjual dan kantor cabang
Agen Penjual :
- Memperkenalkan barang dagangan dan menerima pesanan
- Tidak menyimpan persediaan kecuali barang contoh
- Tidak mempunyai sistem akuntansi sendiri
- Tidak membuat pencatatan operasional
- Pencatatan dilakukan oleh kantor pusat
- Mempunyai sistem akuntansi tersendiri
- Beroperasi seperti kantor pusat
A
Akuntansi untuk agen penjual
Pencatatan akuntansi untuk Agen Penjual :
1. Pencatatan yang dilakukan menyangkut ikhtisar penerimaan dan pengeluaran dana kerja dan catatan penjualan kepada pelanggan.
2. Dengan sistem imprest kantor pusat menulis selembar cek kepada agen penjual sebesar dana kerja. Pencatatan Kantor Pusat à Dana Kerja Agen Penjual (D) dan Kas (K)
3. Agen Penjual akan meminta pengisian kembali dana kerja jika dana sudah menipis, disertai laporan pengeluaran pos dan voucher yang dibayar.
4. Pada saat pengisian kembali dg pengiriman cek kepada agen penjual. Pencatatan Kantor pusat àBeban/Perkiraan lainnya (D), Kas (K).
Sistem akuntansi kantor cabang dapat menetapkan dengan penyelenggaraan :
1. Pencatatan Cabang di Kantor Pusat
2. Pencatatan Cabang baik di Cabang maupun di Kantor Pusat.
3. Penyelenggaraan Catatan Cabang di Cabang sendiri.
1. Transaksi cabang dapat dicatat dalam buku harian kantor pusat dan buku besar atau seperangkat catatan yang terpisah.
2. Data diberikan oleh cabang dalam bentuk dokumen asli yang membuktikan transaksi cabang didukung oleh voucher asli.
1. Cabang dapat menyelenggarakan catatan asli (books original entry) untuk semua transaksi sebagai salinan.
2. Salinan buku pencatat asli ini dikirimkan ke kantor pusat, dimana data dibukukan pada perkiraan cabang yang diselenggarakan tersendiri atau dibukukan dalam buku besar umum kantor pusat.